Hari kebangkitan nasional bermula dari organisasi yang didirikan oleh Dr. Soetomo yaitu organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi tersebut didirikan Bersama sejumlah mahasiswa School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen (STOVIA) di Jakarta. Karena organisasi tersebut merupakan pelopor dari gerakan nasional yang memadukan segala perbedaan Masyarakat Indonesia untuk mencapai suatu tujuan Bersama secara Bersama – sama yaitu Kemerdekaan.
Dengan begitu, hari kebangkitan nasional memiliki makna untuk menyadarkan Masyarakat akan kesadaran nasional, perjuangan non-fisik, dan sebagai inspirasi bagi Masyarakat untuk sebagai landasan dari munculnya pemimpin – pemimpin di generasi mendatang.
Setiap tahun, Harkitnas (Hari Kebangkitan Nasional) diperingati dengan berbagai kegiatan. Terutama kegiatan upcara pada instansi – instansi pemerintah termasuk di STMKG (Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) sebagai salah satu instansi sekolah kedinasan yang ada di Indonesia.
Dalam kegiatan upacara di STMKG, prosesi pengibaran dan petugas upacara dilakukan oleh Passus STMKG. Khususnya dalam upacara Harkitnas kali ini, yang bertugas adalah CaPassus Angkatan 18. Upacara dilaksanakan secara khidmat tanpa ada halangan.
Dr. Suko Prayitno Adi selaku Inspektur upcara Harkitnas menyampaikan beberapa poin terkait disiplin dan integrasi, kedisiplinan terhadap tugas dan tanggung jawab serta integrasi terhadap kampus untuk menjaga nama baik kampus dengan tidak mengatasnamakan kampus untuk melakukan bisnis.
Dokumentasi :