Hari Pendidikan Nasional bermula dari seorang tokoh pejuang pergerakan kemerdekaan Indonesia dalam bidang Pendidikan yaitu Raden Mas Soewardi Soejaningrat atau lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara. Beliau lahir pada 2 Mei 1889 (Kemendikbud). Itulah kenapa hari Pendidikan nasional jatuh pada tanggal 2 Mei. Perjuangan beliau dalam mengkritis sistem Pendidikan pemerintahan pemerintah Belanda merupakan faktor perubahan pada sistem Pendidikan Indonesia yang ada pada masa sekarang.
Ki Hajar Dewantara membentuk 3 semboyan yang diterapkan dalam sistem Pendidikan Indonesia yaitu:
- Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan , seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh Tindakan yang baik)
- Ing Ngarso Mangun Karso (Di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan Prakarsa dan ide)
- Tut Wuri Handayani (Di belakang, guru harus bisa memberikan dorongan atau arahan)
Ada beberapa cara untuk memperingati Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional) diantaranya adalah :
- Melaksanakan upacara bendera
- Mengadakan berbagai kegiatan
- Mengadakan lomba kreatif
- Menuliskan surat untuk guru
- Meramaikan media sosial
Dalam pelaksanaannya STMKG (Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) turut memperingati Hardiknas (Hari PendidikanNasional) dengan melakukan kegiatan upacara bendera yang dilakasanakan pada Kamis, 2 Mei 2024 di Lapangan apel STMKG.
Pengibaran bendera dan petugas upacara dilakukan oleh Passus STMKG Angkatan 18 yang bekerja sama dengan Angkatan senior 17. Sehingga, upacara dapat berjalan dengan lancar dan penuh khidmat.
Setelah itu, amanat dari inspektur upacara kepada taruna STMKG untuk dapat selalu menjaga prestasinya baik di bidang akademik maupun non-akademik, karena STMKG akan selalu mendukung para taruna untuk dapat mengembangkan ilmu dan skill yang dimilikinya.
Dokumentasi :